[menuju akhir]
RANGKAIAN ALARM SABUK PENGAMAN PADA MOBIL
1. Tujuan [kembali]
- Dapat merangkai dan menjelaskan prinsip kerja contoh rangkaian sistem digital
2. Pembahasan [kembali]
- OR Gate
Gerbang
OR memerlukan 2 atau lebih Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran
(Output). Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari
Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output)
Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0. Simbol yang
menandakan Operasi Logika OR adalah tanda Plus (“+”). Contohnya : Z = X + Y.
- AND Gate
Gerbang AND memerlukan 2 atau lebih Masukan
(Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang AND akan
menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai
Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari
masukan (Input) bernilai Logika 0. Simbol yang menandakan Operasi Gerbang Logika
AND adalah tanda titik (“.”) atau tidak memakai tanda sama sekali. Contohnya :
Z = X.Y atau Z = XY.
- INVERTER
Inverter atau Gerbang NOT hanya memerlukan sebuah Masukan (Input) untuk menghasilkan hanya 1 Keluaran (Output). Gerbang NOT disebut juga dengan Inverter (Pembalik) karena menghasilkan Keluaran (Output) yang berlawanan (kebalikan) dengan Masukan atau Inputnya. Berarti jika kita ingin mendapatkan Keluaran (Output) dengan nilai Logika 0 maka Input atau Masukannya harus bernilai Logika 1. Gerbang NOT biasanya dilambangkan dengan simbol minus (“-“) di atas Variabel Inputnya.
CMOS inverter digunakan untuk membuat square-wave oscillators yang menghasilkan clock signals. Generator clock ini memberikan stabilitas yang baik, beroperasi di atas kisaran tegangan pasokan yang luas (3-15 V) dan jangkauan frekuensi (1 Hz hingga lebih dari 15 MHz), konsumsi tegangan yang rendah dan penghubung yang mudah ke logic families yang lain.
Sirkuit yang paling dasar adalah bentuk cincin, yaitu inverter. Gambar menunjukkan satu sirkuit menggunakan tiga inverters. Inverting gate seperti NAND dan NOR juga dapat digunakan sebagai gantinya. Konfigurasi ini membuat sirkuit osilator tidak praktis, frekuensi osilasi sangat rentan terhadap perubahan suhu, tegangan pasokan, dan pemuatan eksternal. Frekuensi osilasi dapat dinyatakan dalam persamaan:
dimana:
= jumlah inverters
= propagation delay per gate
Gambar 3 (a) memperlihatkan sebuah sirkuit osilator praktis. Frekuensi osilasinya dapat dinyatakan dalam persamaan:
dimana:
Gambar 3 (b) memperlihatkan sirkuit lain yang menggunakan dua inverter pengganti atau tiga inverter. Frekuensi osilasinya dapat dinyatakan dalam persamaan:
Sirkuit pada gambar 3 tidak sensitif terhadap variasi tegangan pasokan. Gambar 4 menunjukkan sirkuit lain yang terkonfigurasi di sekitar schmitt inverter tunggal. Kapasitor mengisi (ketika output tinggi) dan tidak mengisi (ketika output rendah) di antara dua tegangan ambang. Namun, frekuensi osilasi peka terhadap variasi tegangan pasokan. Dapat dinyatakan dalam persamaan:
Gambar 5 menunjukkan konfigurasi osilator kristal di sekitar inverter tunggal sebagai elemen aktif. Jumlah inverter yang lebih besar membatasi frekuensi getaran tertinggi yang dapat dicapai dengan nilai yang lebih rendah.
3. Komponen [kembali]
- OR Gate
Gerbang OR akan menghasilkan Keluaran (Output) 1 jika salah satu dari Masukan (Input) bernilai Logika 1 dan jika ingin menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0, maka semua Masukan (Input) harus bernilai Logika 0
- AND Gate
Gerbang AND akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 1 jika semua masukan (Input) bernilai Logika 1 dan akan menghasilkan Keluaran (Output) Logika 0 jika salah satu dari masukan (Input) bernilai Logika 0.
- INVERTER
Power Inverter atau biasanya disebut dengan Inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya.
- Logicstate
Logicstate berfungsi sebagai indikator logika 0 atau 1 pada gerbang logika.
- Logicprobe
Logicprobe berfungsi sebagai indikator logika 0 atau 1 pada gerbang logika.
4. Rangkaian [kembali]
Prinsip kerja :
Logicstate 1(supir) sebagai analogi ada atau tidaknya supir; Logicstate 2 (sabuk supir) sebagai terpasang atau tidaknya sabuk pengaman supir; Logicstate 3 (penumpang) sebagai analogi ada atau tidaknya penumpang; Logicstate 4 (sabuk penumpang) sebagai terpasang atau tidaknya sabuk pengaman penumpang; Logicstate 5 (RPM) sebagai analogi berjalan atau tidaknya mobil
Kondisi 1 ketika Logicstate 1 bernilai 1, Logicstate 2 bernilai 0,
Logicstate 3 bernilai 0, Logicstate 4 bernilai 0, Logicstate 5 bernilai 1 maka
Logicprobe bernilai 1. Ketika mobil berjalan, supir tidak memakai sabuk
pengaman maka lampu LED dan alarm akan menyala
Kondisi 2 ketika Logicstate 1 bernilai 1, Logicstate 2 bernilai 1,
Logicstate 3 bernilai 0, Logicstate 4 bernilai 0, Logicstate 5 bernilai 1 maka
Logicprobe bernilai 0. Ketika mobil berjalan dan supir memakai sabuk pengaman
maka LED tidak menyala
Kondisi 3 ketika Logicstate 1 bernilai 1, Logicstate 2 bernilai 1,
Logicstate 3 bernilai 1, Logicstate 4 bernilai 0, Logicstate 5 bernilai 1 maka
Logicprobe bernilai 1. ketika mobil berjalan, supir memakai sabuk pengaman dan
penumpang tidak memakai sabuk pengaman lampu LED menyala.
Kondisi 4 ketika Logicstate 1 bernilai 1, Logicstate 2 bernilai 1,
Logicstate 3 bernilai 1, Logicstate 4 bernilai 1, Logicstate 5 bernilai 1 maka
Logicprobe bernilai 0.Mobil berjalan, supir dan penumpang memakai sabuk
pengaman, maka lampu LED tidak menyala
6. Link Download [kembali]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar